Rabu, 25 Mei 2016

"BELAJAR DARI LEBAH"



Oleh: Ransi Mardi al indragiri
Sarana menggali pelajaran hidup bisa didapat dari banyak hal. Bisa dari sesama makhluk hidup, benda mati dan lain sebagainya.
Pada kesempatan kali ini kita akan belajar kepada binatang yg Allah sebut namanya di dalam Al Qur'an, yaitu LEBAH.
Di dalam menafsirkan surat an Nahl ayat ke-78, Imam as Suyuthi mencantumkan banyak hadits tentang keutaman LEBAH yg bisa kita ambil pelajaran darinya.
Di antaranya adalah:
1. Lebah mengkonsumsi dan menerima hanya dari yg baik (saripati bunga), maka seorang muslim tidak sepantasnya mengkonsumsi kecuali yang halal dan baik serta menerima hanya sesuatu yg baik dan benar. apakah berbentuk makanan, minuman, pakaian dan informasi ataupun berita. ketika seorang muslim mampu memfilter apa-apa yang akan diterimanya, maka itu akan baik bagi dunia dan akhiratnya.
2. Lebah menghasilkan sesuatu yang baik (madu), maka hendaknya seorang muslim yg baik adalah muslim yg menghasilkan tingkahlaku dan perbuatan serta tutur kata yg baik.
3. Lebah tidak merusak tempat menetap (dahan kayu), maka muslim yg baik adalah muslin yg tidak membuat keresahan di tengah lingkungannya, apakah tempat tinggal, lingkungan kerja dll.
4. Kehidupan sosial lebah sangat solid (tidak saling menjatuhkan namun saling menguatkan ketika lebah hinggap di sarangnya), begitulah sebaiknya seorang muslim yg baik. Bekerjasama, bahu-membahu dalam kebenaran. tiduk saling sikut-menyikut demi kepentingan diri sendiri, keluarga, atau organisasi tempat dia bernaung.
5. Lebah tidak mudah terpengaruh (tidak semua saripati bunga yg dikonsumsi lebah itu manis, namun tetap tidak akan menjadi racun madu yg keluar dari perutnya), hiruk-pikuk masyarakat yg lebih banyak perbuatan buruk hendaknya tidak dengan mudah merubah sisi keislaman seorang muslim.
Wallaahu a'laam..
(Penjelasan ini disari dari HR. Ibnu Abi Syaibah: 11/21, HR. at Thabrani: 179 hadits Thobroni ini didhoifkan al Bani, HR. Al Hakim:1/75, dan HR. Ahmad:2/199. Di dalam kitab Ad Daar al Mantsur fii at Tafsiir bii al Ma'tsur. Imam as Suyuthi: 9/76-77)