Sabtu, 24 September 2016

PENYEBAB DAN SOLUSI KENAKALAN REMAJA


PENYEBAB DAN SOLUSI KENAKALAN REMAJA
Oleh: Ransi Mardi al Indragiri
Remaja adalah penerus para tetua, yang masa depan pun akan berada di pundak mereka. Mempersiapkan remaja agar menjadi manusia dewasa bukanlah hal sederhana. Diperlukan kerjasama yang baik antara orangtua, para guru atau pendidik dan masyarakat. Selain itu, perlu pula diketahui apa-apa yang menyebabkan remaja menjadi tidak terkendai.
Berikut ini kami paparkan beberapa hal yang menjadi penyebab kenakalan remaja, di antaranya;
1.      Kekosongan, apakah kekosongan dari aktivitas jasmani, kekosongan dari aktivitas ruhani maupun kekosongan dari interaksi dengan sesama (manusia). Tentu hal ini akan menyebabkan badan yang tidak sehat, hati dan pikiran yang kacau hingga hubungan dengan sesama menjadi tidak harmonis.
Hal ini bisa diatasi dengan membaca Al Qur’an dan buku-buku agama, menulis, olahraga dan lain sebagainya.
2.      Jarak yang jauh antara remaja dengan orangtua, apakah orangtua dari kalangan kelurganya sendiri maupun dari masyarakat sekitar. Seakan-akan berada di dunia masing-masing hinga saling tidak peduli menjadi sebuah kebiasaan. Bila hal ini terjadi, tentu remaja yang masih mencari jati diri akan mencari tempat yang “nyaman” untuk mencurahkan keluh-kesah. Sadarlah, kadang banyak orantua bahkan tidak menjadi tempat yang baik bagi anak-anaknya untuk berkeluh-kesah.
Hal ini bisa diatasi dengan adanya kesadaran bahwa perpecahan adalah hal yang tercela di dalam Islam, dan persatuan (keakraban) adalah hal yang sangat dianjurkan dan termasuk perkara yang mulia di dalam Ilsam. Orangtua harusnya mengakrabkan diri kepada para remaja, tidak terbatas kepada anak-anaknya saja, tapi juga remaja lain yang bukan anak atau keluarganya. Remaja, mulailah percaya kepada orangtua anda sendiri, orangtua dalam keluarga anda sendiri atau orangtua-orangtua di masyarakat anda.
3.      Pergaulan bebas, adalah salah satu penyebab kenakalan remaja yang paling banyak memberikan pengaruh. Karena pergaulan, anak yang tadinya lugu bisa menjadi over. Karena pergaulan, anak yang tadinya sangat menghormati orangtua menjadi anak yang masa bodoh hingga suka-sukanya. Karena pergaulan, anak yang tadinya tidak kenal pacaran, rokok, judi, minuman keras, dan lain sebagainya menjadi anak yang tidak bisa hidup tanpa pacaran, rokok, judi, minuman keras dan lain sebainya.
Hal ini bisa diatasi dengan orangtua yang selektif terhadap pergaulan anaknya, itu pula yang harusnya dilakukan orangtua-orangtua yang ada di masyarakat terhadap setiap remaja. Atau remaja itu sendiri yang memiliki kesadaran untuk tidak bergaul kecuali kepada orang-orang yang ingin menjadi baik.
4.      Membaca buku-buku yang memalingkan dari agama, seperti novel percintaan, buku cerita-cerita yang tidak masuk akal hingga berseri-seri, majalah-majalah tentang kehidupan artis dan lainnya. Karena hal ini akan memberikan angan-angan tidak bertepi kepada remaja, yang tentu mereka akan berkeinginan untuk menjadi seperti apa yang mereka baca itu.
Hal ini bisa diatasi dengan remaja itu sendiri yang sadar untuk membaca buku-buku yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. Orangtua juga berperan aktif dalam memilihkan bacaan yang “sehat” untuk anak-anaknya. Serta pemerintah seharusnya tidak memberikan izin terbit dan edar kecuali terhadap buku-buku yang “sehat” dan manfaat.
5.      Persangkaan yang salah tentang agama. Banyak diantara remaja yang memiliki pemahaman bahwa agama tidak memberikan ruang berkreativitas, hingga tidak jarang diantara remaja yang berpaham  bahwa agama hanya untuk orang yang telah tua saja, hanya untuk orang yang jumud dan lain sebagainya.
Hal ini bisa diatasi dengan remaja yang membaca banyak referensi hingga terbuka pikirannya bahwa agama adalah jalan yang memudahkan kita untuk sukses di dunia dan akhirat. Orangtua harusnya juga memberikan penjelasan atau membiasakan anak-anaknya untuk mendapatkan pencerahan tentang agama. Para guru dan penceramah tentu juga bertanggungjawab dalam masalah ini.
Maka jadilah remaja yang hebat, para orangtua dan masyarakat yang hebat agar tercipta masa depan yang lebih indah.

(Disari dari kutaib “Min Musykilatis Syabab” yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh al Utsaimin: 18-27)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar