Minggu, 25 Januari 2015

KEJADIAN LUAR BIASA DALAM ISLAM

KEJADIAN LUAR BIASA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
Oleh : Ransi Mardi Al Indragiri
Muqaddimah
Di tengah-tengah masyarakat umum kejadian luar biasa bukanlah hal yang tabuh. Dengan mudah seseorang akan menemukan kejadian luar biasa ketika pergi kepada seorang dukun misalnya, peramal dan paranormal yang lebih akrab di telinga kita hari ini. Bahkan kejadian luar biasa juga bisa didapatkan pada orang-orang yang ‘ngakunya’ sebagai orang saleh. Bagaimana tidak, mereka berbaju layaknya seorang kiai, dipanggilnya juga kiai, sarungan, sorbanan dan tidak lupa tasbih di tangan selalu menyertai. Mereka dengan mudah memperlihatkan hal-hal luar biasa yang tidak mungkin bisa dlakukan orang biasa. Tidak sekali, tetapi hingga berapa kali yang diinginkannya.
Kebanyakan masyarakat kita hidup dalam kebodohan. Jika dalam masalah duniawi saja masih banyak yang hidup dalam kebodohan, maka dengan mudah kita bisa menebak bahwa kebodohan dalam masalah agama akan lebih banyak. Karena factor inilah banyak yang tertipu dan tidak bisa mencerna setiap kejadian dengan baik. Seandainya seseorang memiliki ilmu agama yang cukup, maka mereka dengan lantang akan mengatakan tidak kepada hal-hal yang menjuru kepada kerusakan aqidah.
Maka dari itu, menjadi hal yang sangat urgen bagi seorang da’I untuk memahamkan umat kepada kebenaran. Di dalam perkara kejadian luar biasa khususnya, karena perkara ini sudah menjamur di tengah-tengah masyarakat kita. Bahkan kejadian-kejadian seperti ini diekspos melaalui media, baik Televisi, Radio, Koran, Majalah dan lain sebagainya.
Melalui tulisan singkat ini kami berusaha menjelaskan “kejadian-kejadian luar biasa” yang ada. Kemudian pemahaman tentang kejadian luar biasa itu sendiri, pembagiannya menurut para ulama, hukum dari setiap pembagiannya dan pengaruhnya terhadap tauhid seorang muslim. Mudah-mudahan Allah SWT meridhai dan memudahkan usaha kami ini serta bermanfaat kiranya bagi orang banyak.
Kejadian luar biasa di dalam Islam
            Para ulama terdahulu tidak membedakan antara karamah dan mu’jizat yang kedua-duanya merupakan kejadian luar biasa yang dialami oleh seorang manusia. Tetapi para ulama mutaakhkhirin membedakannya. Mu’jizat adalah kejadian luar biasa yang dialami atau yang terjadi pada para Nabi dan Rasul. Sedangkan Karomah adalah kejadian luar biasa yang terjadi pada seorang hamba atau manusia biasa yang bukan seorang Nabi atau Rasul. Maka manusia seperti ini disebut dengan Wali Allah.[1] Kemudian jika kejadian ini terjadi pada seseorang yang menyimpang dari agama, maka ulama menamakannya sebagai Walinya Setan. Ulama Ahlu Sunnah wal Jama’ah mengimani hal ini sepenuhnya tanpa berlebih-lebihan di dalamnya ataupun mengingkarinya.[2] Kemudian kappa kejadian luar biasa itu dianggap karomah dari Allah Swt? Maka Imam Syaukaniy menjelaskan bahwa kejadian luar biasa itu disebut sebagai karomah dari Allah SWT bila orang yang mengalaminya adalah seorang mukmin yang bertaqwa kepada Allah SWT. Yaitu mengerjakan ketaatan-ketaatan kepada Allah SWT dengan metode atau cara yang ditetapkan oleh Syriat Islam. kemudian dia meninggalkan apa-apa yang dilarangan oleh Allah SWT serta kegigihanna dalam meperbanyak ketakwaan kepada Allah SWT.[3] Hal ini juga dikuatkan oleh Hadits Nabi Saw, “Apabila kalian melihat seseorang berjalan di atas air atau terbang di udara, maka janganlah kalian mempercayainya sebelum kalian menilai keadaan dirinya berdasarkan al Kitab dan as Sunnah.”[4]
Pembagian kejadian  luar biasa
            Di dalam kitab-kitab ulama[5] kita mendapatkan bahwa kejadian luar biasa yang terjadi pada seorang manusia dibagi menjadi tiga macam;
1.      Mu’jizat.
Mu’jizat hanya terjadi pada Nabi dan Rasul. Mu’jizat diberikan kepada Nabi dan Rasul sebagai penopang dakwah Tauhid dan penentangan kepada orang-orang yang meragkan kekuasaan Allah SWT. Dan kita bisa menarik kesimpulan bahwa Mu’jizat sudah terputus dengan meninggalnya penutup para Rasul, yaitu Nabi Muahaamad SAW.
2.      Karomah.
Karomah terjadi sebagai bentuk pertolongan kepada seorang mukmin yang bertakwa kepada Allah SWT. Atau sebagai bentuk pertolongan untuk agama Allah SWT. Karomah yang Allah berikan kepada para walinya juga sebagai bentuk kemulian yang Allah berikan kepadanya, menambah keimanan wali tersebut atau oraang yang menyaksikan kejadian luar biasa atau karomah yang dialami oleh seorang wali. Karomah juga menjelaskan kepada manusia bentuk lain dari kekuasaan Allah yang diberikan sebagai kabar gembira yang disegerakan. Dan pada dasarnya karomah adalah mu’jizat yang Allah berikan karena keimanan dan ketakwaan seseorang serta penghambaannya yang tulus kepada agama Allah SWT. Ibnu Taimiyyah berpendapat bahwa karomah akan tetap ada hingga hari kiamat.[6] Dan karomah tidak bisa terjadi berulang kali dengan mudahnya sesuai dengan keinginan manusia. Mungkin karomah bisa saja terulang dalam waktu yang berbeda dengan kehendak dan kekuasaan Allah SWT.
3.      Ahwalu Syaithoniyah
Maksudnya adalah kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi pada seseorang yang menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW. Sebagaimana yang kami paparkan di muqaddimah, bahwa hari ini sangat banyak kejadian luar biasa yang terjadi. Padahal jika kita perhatikan seksama, pelakunya terkadang bukanlah orang yang bertakwa sesuai dengan tuntutan syariah, kadang kita temukan dhohirnya sekan-akan syar’I semua yang dia lakukan, tetapi yang perlu kita ingat dengan baik adalah, karomah tidak bisa terjadi berulang-ulang dalam waktu yang dekat sesuai dengan keinginan pelakunya. Karomah hanya terjadi atas kehendak Allah. Maka setiap kejadian luar biasa yang dialami oleh seseorang yang bukan mukmin bertakwa adalah jebakan atau tipu daya setan terhadapa manusia. Maka pelakunya disebut dengan Wali Setan[7].
Pengaruhnya terhadap tauhid
            Kejadian luar biasa yang terjadi kepada para Nabi dan Rasul atau Wali adalah sesuatu yang hars kita imani. Maka kejadian luar biasa seperti ini akan menambah keiman seseorang dalam beragama kepada Allah SWT. Sebagaimana manfa’at dari adanya kejadian luar biasa, salah satunya adalah menambah keimanan orang yang mendapatkannya dan orang yang menyaksikannya.[8]
Adapun kejadian luar biasa yang terjadi pada pari Wali Setan, maka kejadian seperti ini akan merusak ketauhidan seseorang kepada Allah SWT. Kejadian-kejadian seperti ini juga akan membuat kebanyakan orang berpikir praktis dalam kehidupannya dan menganggap mudah semua perkara. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah, timbulnya sikap pengagungan atau pemuliaan yang berlebihan hingga tidak tertutup kemngkinan mengharap berkah kepada seorang tokoh yang bisa melakukan atau menghadirkan kejadian luar biasa.
Hukum
Wajib bagi kita mengimani kejadian-kejadian luar biasa yang termasuk kepada Mu’jizat dan Karomah. Mu’jizah sendiri telah banyak Allah terangkan di dalam Al Qur’an, seperti tidak terbakarnya Nabi Ibrahim ketika dilempar kedalam api, kemampuan Nabi Musa membelah lautan dan tongkatnya yang berubah menjai ular yang besar, Nabi Yahya yang mampu masuk dan bersembunyi di dalam pohon, Nabi Samuel yang tidak dimakan singa ketika beliau dipenjarakan di dalam penjara bersama seekor singa, Nabi Isa yang mampu berbicara ketika kecil dan tentunya Nabi Muhammad SAW yang mampu membelah bulan, mengalirkan air dari sela-sela jarinya serta kejadian luar biasa lain sebagainya.
Sedangkan Karomah sudah pernah dialami oleh generasi terbaik sepanjang sejarah kehidupan manusia. Dari golongan para sahabat misalnya, Abu Bakar as Shiddiq yang mengetahui janin di dalam kandungan istrinya, Umar bin Khattab yang ditakuti setan dan kutbahnya yang didengar pasukan Islam ketika berperang, padahal jaraka anatara Umar dan pasukan yang berperang adalah berhari-hari perjalanan. Kemudian doa Sa’ad bin Abi Waqosh yang terkenal kemustajabannya, Khalid bin Walid yang tidak erjadi apa-apa pada dirinya setelah meminum racun dan banyak kejaian luar biasa lain yang dialalami para sahabat. Para Tabiian juga pernah mengalaminya, seperti Said bin Musayyib yang mendengar azan dari kuburan Nabi SAW ketika terjadi peristiwa Hirroh, kemudian Abu Muslim al Khaulani yang dilempar kedalam api, tetapi beliau malah ditemukan sedang berdiri shalat, al Ala’ al Hadromaniy dan tentaranya yang mampu menyeberangi sungai tanpa alat penyeberangan, al Hasan al Bashri yang tidak dilihat ketika dikejar-kejar pasukan al Hajjaj, Imam Ahmad yang dikuatkan ketika disiksa dan dijaga kehormatannya serta yang lain sebagainya.
Kejadian-kejadian luar biasa ini sudah terjdai sebelumnya dan terus akan terjadi pada para wali Allah hingga hari kiamat. Sedangkan kejadian luar biasa pada wali seta juga sudah terjadi dari zaman dahulu. Seperti para penyhir Pir’aun, para penyihir pada zaman Nabi Yahya. Kemudian pada zaman sahabat seperti Musailamah al Kadzdzab yang mengaku Nabi dan mendapatkan wahyu dari Allah, Sajjah tidak mau ketinggalan. Hal ini masih ada hingga hari ini. maka bagi kita wajib mengingkarinya, tidak membiarkan apa lagi membenarkannya. Dan kita juga berkewajiban mengingatkan umat muslim yang terjebak di dalamnya. Baik untuk yang mengetahuinya apalagi yang bodoh terhadapnya.
Penutup
            Kejadian luar biasa ataupun karomah yang terjadi pada manusia biasa adala pemberian Allah. yang paling tinggi tingkatan karomah dari salah satu perkataan Ibnu Abbas adalah Istiqomah, sedangkan di dalam kitabnya Imam Syaukaniy adalah terkabulnya do’a dan kami menganalisa bahwa karomah paling tinggi tingkatannya dimiliki dan dialamai oleh para sahabat, kemudia para Tabiin setelah meeka, kemudian setelahnya dari kalangan Thabi’ Thabiin. Baerdasarkan Hadits Nabi SAW, “Sebaik-baiknya manusia adalah masaku, kemudian setelahnya, kemudian setelhanya.[9]
            Wali Allah dan Wali Setan akan terus ada hingga hari kiamat. Akan terus bersaing dalam mendapatkan pendukung dan pengikut. Hari ini para Wali Setan maju selangkah karena media yang hampir sebagian besarnya mereka kuasai. Tetapi Allah adalah pemilik kehidupan, bumi, langit dan apa-apa yang berada di dalamnya. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan dunia dan akhirat.
- Wallahu A’lam bi Showab –



Maroji’:
1.      Wilayah Allah – Imam Syaukaniy
2.      Syarah Wasithiyah Ibnu Taimiyyah oleh Syeikh Utsaimin, Syeikh Fauzan dan Hiras
3.      Al Furqon baina Aulia Allah wa Aulia Syaithan – Ibnu Taimiyyah
4.      Syarah Wasithiyah oleh Said Al Qohthoniy
5.      Hadits Sembilan Imam File komp.
6.      Al Mu’jizat wa al Karomah – Ibnu Taimiyyah
7.      Dan beberapa Artikel dari Internet





[1] Said bin Ali in Wahf al Qahthoni, Syarh Aqidah Wasitiyah Ibnu Taimiyyah, hal: 52
[2] Ibid
[3]  Imam Syaukani, Wilayatu Allah wa Thariq Ilaihi, (Kairo, Dar al Kitab, ..) hal. 256
[4] HR: As Syafi’iy
[5] Wilayah Allah wa Tahariq ilaihi karangan Syaukaniy misalnya, kemudian kitab al Furqan baina Aulia Allah wa Aulia Syaithan karangan Ibnu Taimiyyah, Syarh Wasithiyah Imam Utsaimin dan lain-lainnya.
[6] Syeikh Utsaimin, Syarh al Wasithiyah Ibnu Taimiyyah
[7] Wilaya Allah wa Tariq ilaihi, Syaukaniy
[8] ibid
[9] HR: Bukhary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar