Oleh: Ransi Mardi al indragiri
Bahaya hasad
1.
Penghapus amal
Rasulullah sallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda;
إِيَّاكُمْ وَالحَسَدَ فَإِنَّ
الحَسَدَ يَأْكُلُ الحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَارُ العُشْبَ.
Artinya: “Jauhilah oleh kalian hasad, karena sesungguhnya hasad itu
akan memakan(merusak) semua kebaikan sebagaiman api memakan kayu bakar atau
rumput.” (HR. Abu Daud)
2.
Sifat buruk orang-orang Yahudi
Hasad merupakan salah satu sifat buruk yang dimiliki oleh
orang-orang yahudi. Sebagaimana firman Allah,
“Ataukah
mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah
berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada
keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.”
(QS. An Nisaa : 54)
Ayat di atas telah memberikan penjelasan kepada kita bahwa
orang-orang yahudi adalah orang-orang yang memiliki hasad yang besar kepada
umat Islam.
3.
Tidak sempurna keimanannya
Salah satu penyempurna keimanan seseorang
adalah kecintaannya kepada saudaranya (seiman). Sebagaimana Rasulullah sallallaahu
alaihi wasallam bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا
يُحِبُّ لِنَفْسِهِ.
Artinya: “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari
kalian (muslim) hingga dia mencintai untuk saudaranya segala sesuatu
sebagaimana cinta untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Kecintaan
kepada sesama muslim identik dengan perasaan senang terhadap apa yang
dimilikinya dan yang didapatkannya. Namun ketika seseorang merasa berat hati
hingga tidak senang bahkan ingin agar nikmat atau kelebihan yang dimiliki orang
lain sirna, maka sungguh keimanannya dipertanyakan. Jika berpijak pada Hadits
di atas, maka keimanannya tidak sempurna.
4.
Pemecah belah umat
Umat ini hanya akan bersatu bila mana mampu
saling mencintai karena Allah dan membenci karena Allah. Sebagaimana Rasulullah
sallallaahu alaihi wasallam bersabda, “Tali ikatan iman yang paling
kokoh adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. )
Dan perpecahan
tidak akan mampu dihindari ketika kecintaan kepada sesama saudara sirna. Seringkali
hal ini disebabkan oleh perasaan tidak suka terhadapa nikmat yang didapat
saudaranya. Rasulullah sallallaahu alaihi wasallam telah mewanti-wanti
umat Islam sejak awal akan hal ini, “Janganlah
kalian saling hasad, saling berbuat curang, saling membenci, saling menjauhi,
dan janganlah kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah
kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)
5.
Mengingkari takdir Allah
Allah telah
menetapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman, “Allahlah yang
menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (Ath-Thalaq: 12) tidak suka dengan apa yang dimiliki orang lain berarti menganggap Allah
keliru dalam menetapkan berbagai macam perkara.
6.
Dosa pertam di langit dan di bumi
Hasad adalah dosa pertama yang dilakukan di
langit dan dosa pertama pula yang dilakukan di dunia. Hasad pertama di langit
adalah hasadnya Iblis kepada bapak manusia Adam alaihissalam, sedangkan
hasad pertama di bumi adalah hasadnya Qabil kepada saudaranya Habil.[1]
7.
Selalu menjadi orang yang kalah
Orang yang hasad tanpa disadari sedang menzholimi dirinya sendiri. Karena
tidak sukanya kepada nikmat yang didapatkan saudaranya tidak mendatangkan
keuntungan baginya, melainkan dosa, sedangkan bagi saudaranya juga tidak
menimbulkan akibat apa-apa. Hal ini tergambar dari perkataan seorang tokoh Tabi’in
al Hasan al Bashri (22-110H), “Aku tidak pernah melihat pelaku zholim yang
(kondisinya) kenyerupai orang yang dizholiminya selain hasad. Hidup terus,
namun selalu bersedih dan tidak bermanfaat bginya pelajaran hidup.”[2] Maka pelaku hasad
adalah orang yang selalu kalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar