Minggu, 25 Januari 2015


PINTU-PINTU MASUKNYA SETAN KEDALAM HATI MANUSIA
Oleh: Ransi Mardi al indragiri
Imam al Ghazali mengatakan, hati itu ibarat sebuah benteng yang terdiri dari pintu-pintu. Sedangkan setan dan bala tentaranya adalah musuh yang berusaha masuk kedalam benteng tersebut. Mana mungkin kita bisa menjaga benteng kecuali dengan mengetahui pintu-pintu itu dan menjaganya. Maka seperti itu pula hati kita, terdiri dari pintu-pintu yang bisa saja dimanfaatkan oleh setan dan bala tentaranya untuk menggoda dan merusak keIslaman kita.
Pintu-pintu itu diantaranya adalah:
1. Hasad, alias iri dan dengki. Atau tidak senang dengan kenikmatan yang didapatkan orang lain.
2. Pelit. Atau tidak mau mengeluarkan sebagian dari hartanya untuk orang yang membutuhkan. Padahal dalam harta yang didapatnya ada hak orang yang membutuhkan di dalamnya.
3. Syahwat atau hawa nafsu.
4. Tempramen alias berwatak keras tanpa memperhatikan etika dalam keseharian.
5. Marah. Karena marah itu menghilangkan akal pikiran.
6. Cinta harta.
7. Suka memper cantik rumah, perabot rumah baju dan kendaraan.
8. Rakus dalam mengumpulkan harta. Dari sinilah timbul korupsi yang kian menggurita dalam kehidupan sehari-hari kita. Padahal kita diperintahkan untuk qona’ah alias berpuas diri.
9. Banyak makan. Salah satu dampak buruknya adalah tidak khusyuknya kita dalam melaksanakan ibadah.
10. Tergesa-gesa. Karena tergesa-gesa adalah bagian dari setan.
11. Menghasung atau mengarahkan orang awam (awam dalam urusan agama) untuk berfanatik kepada satu mazhab. Taklid atau mengikuti boleh tapi tidak dengan fanatik. Kepada satu mazhab yang sudah diakui kredibilitasnya saja kita dilarang untuk berfanatik apalagi kepada satu guru, kiai, ustadz dan lainnya.
12. Menghasung atau mengarahkan orang awam untuk memikirkan tentang dzat dan sifat-sifat Allah. Karena hal ini akan menimbulkan keraguan pada dirinya dalam beragama.
13. Buruk sangka kepada sesama Muslim. Dari buruk sangka inilah bermuara ghibah ataupun membicarakan aib orang lain. Kalau aib itu benar adanya maka dia ghibah, sedangkan jika aib itu tidak benar adanya maka dia fitnah.
Kesemua pintu ini telah ada di diri kita masing-masing. Sekarang bagaiman kita menutup rapat pintu-pintu ini agar tidak dijadikan celah ataupun jalan masuk oleh setan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar