PERBEDAAN ULAMA DALAM PENGUCAPAN AMIN, TASBIH KETIKA RUKU', QUNUT DAN SHALAT WITIR
Oleh: Ransi Mardi al indragiri
- · Dalam pengucapan amin
Sufyan ats tsaury berkata: bahwa
pengucapan amin setelah baca’an fatihah imam[1].
Kemudian imam syafi’I, ahmad, ishaq dan kebanyakan ahlu hadits berpendapat
bahwa imam menjahr-kan bacaan amin dan orang ( makmum ) yang ada dibelakangnya[2].
- · Membaca tasbih ketika rukuk
Sufyan berkata: jika kamu belum
membaca atau mengucapkan dalam rukukmu dan dalam sujudmu ( سبحان
ربي العظيم ) maka sesunguhnya
mulutmu telah ditipu.
Imam syafi’I berkata: jka
meninggalkannya sengaja ataupun dikarenakan lupa maka dia harus menggantinya[3].
Adapun ishaq berkata: jika
meninggalkan tasbih dan takbir karena lupa dan tasyahhud karena lupa dan
apabila meninggalkan sesuatu dari itu ( tasbih, takbir dan tasyahhud ) dengan
sengaja maka sholatnya tidak sah.
Sufyan berkata : jika kamu mau maka
bacalah tasbih diwaktu yang lain dari sholat (itu)setelah fatihah, jika itu
dikerjakan bisa mencukupi sholatmu[4].
Imam ahmad berkata: tidak lengkap
hingga membaca al fatihah dalam setiap rakaat[5] begit juga menurut imam syafi’I dan
sahabatnya[6].
- · Qunut
Sufyan berkata: kunut dibaca sebelum
rukuk
Ahmad berkata: kunut dibaca setelah
rukuk[7]
dan salam pada rakaat kedua shalat witir[8]
dan begitu juga menurut imam syafi’i[9]
dan ishaq dalam masalah salam. Dan ini perkataan imam malik dalam masalah
salam.
- · Sholat witir
Sufyan berkata: sesungguhnya witir
jika sudah terbit fajar maka hukumnya tidak apa–apa untuk dikerjakan, tetapi
malam lebih baik dan dicintai untuk dikerjakan.
Ahmad berkata: jika seseorang tidur dan lupa untuk sholat
witir, maka dia sholat witir hingga belul masuk waktu pagi dan belum sholat,
maka apabila telah dikerjakan sholat (subuh ) maka tidak ada witir bainya[10].
Begitu juga menurut ishaq.
Oaring – orang kaufa berkata: kapan
ingat untuk sholat witir maka dia harus mengerjakan sholat witir[11].
(Ikhtilaaful Ulama'. al Aluusi)
[1] Al mughni 1/532
[2] Al umm 1/95, al mughni 1.532
[3] Al umm 1/97 dan al muhazzab 1/75
[4] Al
mughni1/528
[5] Al mghni 1/528
[6] Al umm 1/93 dan al muhazzib 1/72 dan hilyatul
ulama’ 2/87
[7] Al
mughni 1/789
[8] Al mughni 1/787
[9] Al muhazzib 1/83 dan al majmu’ 4/506 . 520
[10]
Al mughni 1/761
[11] Sunan tirmizi 2/331
Tidak ada komentar:
Posting Komentar